SOSO VS SOGI

Sogi ngeledekin gue dari belakang

Masih inget kan sama salah satu teman gue yang bernama Sogi lenkapnya Alendra Sogi yang suka keringetan disekitar mulut saat dia tidur…?

Gue rasa lo semua masih inget sama sahabat gue yang satu ini, dia emang salah satu sahabat terbaik dalam hidup gue.

Menurut gue, semua yang berteman sama gue itu adalah sahabat gue. Cuma kalau yang satu ini emang banyak kesamaan sama gue (bukan masalah muka ya…), banyak banget masa-masa yang kita lalui bersama.

Bedanya Sogi sama gue itu cuma dalam hal face. Yap betul banget, dia emang dilahirkan dengan muka yang rada mendingan di banding gue #sambil ngupil, kalau gue sih emang gak ganteng cuma banyak yang nyama-nyamain gue sama Bondan Prakoso (bukan perkosaya…). #sambil bersiul

Suatu hari teman gue Sogi menantang gue main PS 2, hampir tiap hari dia ngebangga-banggakan dirinya tentang permainan PS dia sampai-sampai gue ngerasa gerah dan gue buka baju terus langsung berendam dikolam kerbau.

Gue sih cuma bisa mendengarkan suara dia yang selalu membahas tentang kehebatan dia bermain PS 2, padahal suara dia itu agak sedikit fals di bandingkan kentut gue.

Setiap gue ada dirumah selalu saja kata-kata itu terngiang ditelinga gue dan membuat gue merasa menjadi pecundang kalau gue gak bisa menerima tantangan dia untuk bermain PS 2.

Akhirnya gue mencari cara untuk melumpuhkan Sogi.

Gue memperdalam ilmu PS gue, gue sering separing sama keponakan gue Embot dan Benk. Sayangnya dimasa uji coba itu gue selalu kalah, mungkin ilmu PS gue kurang dibandingkan keponakan gue. Wajarlah kalau mereka yang menang, apa lagi si-Embot yang setiap harinya megang stik PS. Bisa dibilang juga dia itu salah satu pecandu PS, mulai dari makan, minum, tidur, jalan-jalan, mandi, SMSan, main bola selalu ditemani PS, mungkin mereka pasangan yang serasi yang gak akan mungkin bisa dipisahkan lagi kecuali salah satu dari mereka mulai selingkuh.

Gue mulai merasa sangat rendah, sempet gue juga merasa hidup gue sudah tak berguna lagi karena gue gak pernah menang main PS dari keponakan gue sendiri.

Gue merasa hina.

Gue merasa jadi pecundang.

Gue juga galau.

Bahkan gue sempet gak mandi karena air dirumah gue abis.

Gue kepikiran tentang tantangan Sogi terus. Kalau tantangan ini gak gue terima, ini bakal merusak otak gue dan gue gak mau itu terjadi.

Gue mesti menang saat memperdalam ilmu ini walaupun cuma satu kali tapi menurut gue itu bisa menumbuhkan rasa percaya diri gue meningkat saat menghadapi sogi

Disaat yang galau seperti ini datanglah teman si-Embot yang bermaksud ingin mengajak main tapi gue langsung mengajaknya bertanding PS. Gue tau dia tidak terlalu pandai bermain PS di banding kedua ponakan gue. Telinga gue mulai runcing, kepala gue keluar tanduk kembar, dan muka gue juga mulai memerah serta di iringi senyum yang sangat penuh dendam karena kekalahan gue dari keponakan gue.

Dan akhirnya gue menang dengan skor sangat telak 1-0.

Gue mulai tertawa puas karena gue menang. Pede gue udah naik tinggkat jadi sabuk item.

Selang beberapa hari setelah kemenangan gue lalu gue menyatakan kesanggupan gue menerima tantangan temen gue Sogi dan kita menentukan hari untuk pertarungan yang sangat sengit itu.

Setelah hari yang ditunggu-tunggu itu tiba kita mulai melakukan pemanasan.

Kita bermain di kostnya Sogi sepulang kerja.

Sesampainya dilokasi kita langsung merangkai fasilitas pendukung untuk pertandingan itu dan setelah selesai kita mulai pertandingan itu.

Pertandingan pertama gue memilih tim kesayangan gue yaitu Chelsea dan sogi memilih tim yang menjadi club nomor satu di dunia yaitu Barcelona.

Pertandingan sangat seru dari mulai menit pertama sampai selesai.

Dalam pertandingan ini gue menang telak dari Sogi.

Chelsea 9-1 Barcelona

Ini bukti kalau gue emang lebih hebat dari Sogi

Gue senang setengah liter tapi Sogi masih belum menerima kekalahan dengan alasan, itu baru pemanasan kata dia.

Kita melanjutkan ke pertandingan kedua.

Gue pilih tim yang tadi dipilih Sogi yaitu Barcelona dan Sogi memilih tim terkuat di liga Inggris yaitu Manchester United.

Pertandingan ini mirip dengan final UCL beberapa waktu yang lalu. Cuma bedanya skor dalam pertandingan ini itu di luar dugaan.

Barcelona 8-0 Manchester United

Ini bukti kedua kalau Sogi emang kalah

Gue menang lagi cuy…

Yap.. bener banget, Sogi selalu mengeluarkan jurus andalannya yaitu alasan. Beribu alasan yang dikeluarkan Sogi untuk menutupi kekalahannya.

Semalaman kita menghabiskan waktu untuk menentukan siapa yang paling hebat dalam bermain PS, lebih dari sepuluh pertandingan yang berlangsung malam itu dan Sogi hanya bisa menang dua kali itupun semuanya adu penalti.

Mulai dari tim yang besar sampai gue disuruh pake timnas Indonesia, tukeran stik dengan alasan stik yang dipakai dia gak enak.

Kekalahan gue itu saat gue memakai timnas Indonesia. Kalau menurut gue itu wajar karena dari segi kecepatan dan skil beda jauh.

Tapi Sogi masih belum menerima kekalahannya dengan ikhlas. Ada satu alasan yang dia lontarkan dan masih teringat sampai gue beres boker.

Dia bilang “tim kesayangan gue gak ada, kalau ada jangan harep lo bisa menang dan tertawa dengan bangga”, terus gue tanya sama dia “emang apa tim kesayangan lo…?”

Jawaban yang Sogi keluarkan sempet bikin gue hilang ingatan selama gue boker.

Lo semua tau dia bilang ke gue apa…?

“TIM KESAYANGAN GUE ADALAH… SHAOLIN SOCCER…” kata dia dengan mengacungkan jari telunjuknya ke langit.

Tim kesayangan Sogi yang gak ada di dunia nyata

Setelah mendengar jawaban yang bikin gue Bete gue langsung menundukan kepala gue ke tanah dan berharap agar Sogi cepat di beri pencerahan bahwa tim yang jadi kesayangan dia itu tidak ada di dunia nyata.

Setelah pertandingan yang sangat melelahkan itu usai kita melihat jam dan jam dinding di kostnya Sogi menunjukan pukul 3.30 WIB.

Kita memutuskan untuk tidur karena besok kita harus melanjutkan atifitas seperti biasanya.

Gue mengambil posisi yang enak untuk berbaring dan Sogi pun melakukan hal yang sama.

Tidak berapa lama, gue gak tau kalau Sogi sudah mempersiapkan hadiah untuk kemenangan gue.

Saat gue memejamkan mata terdengarlah bunyi yang gak asing di telinga.

BROTTT… BROTTTT… di iringi suara Sogi “selamat atas kemenangan anda dan ini adalah hadiah yang sudah kami persiapkan”

Kami terdiam beberapa detik, gak lama kita pun tertawa terbahak-bahak memecahkan kesunyian malam.

Setelah itu kami melanjutkan tidur kami.

Selang beberapa menit, Sogi bertanya ke gue “So gue punya motor kan…?”

Gue jawab dengan nada yang berat “ya punyalah… emang selama ini yang lo pake motor siapa kalau bukan motor lo”

“terus mana motor gue…?” kata Sogi.

Kami sempat terdiam, lalu kami teriak bersama-sama “DI LUAR….” Dengan mata yang melotot saling memandang dan tangan kami menunjuk kearah pintu.

Kami panik dan kami bergegas keluar untuk melihat keadaan si motor, syukurnya motor masih ada dan kami langsung memasukan motor kedalam.

Akhirnya kami pun bisa tidur dengan tenang serta berharap nanti bisa bangun lagi.