About me
- soso
- saya sangat menyukai ngupil karena mantap bener apa lagi kalo mau tidur
Blog My Friends
Blog Archive
Total Visitor
Powered by Blogger.
My Facebook
Follower
Wednesday, January 18, 2012
KENTUT PART 3 (ANJRIT… CEWEK GUE KENTUT LAGI…?)
Melanjutkan cerita gue sebelumnya KENTUT PART 2 (ANJRIT… CEWEK GUE KENTUT…?) yang mengisahkan kekonyolan mantan pacar gue dan kentutnya, cerita kali ini masih tentang dia (mantan pacar gue).
Gue sih sebenarnya termasuk tipe orang yang asik. gue gak pernah mempermasalahkan tentang kentut dia tapi yang jadi masalah adalah orang-orang yang ada disekeliling ini yang benar-benar merasa terganggu dengan kehadiran zat pembunuh yang bisa membunuh orang yang sedang tiduran di rel kereta api.
Ok, gue gak mau banyak sambutan kaya orang yang sedang kampanye.
mending langsung aja kita ke TKP.
Next
my story.
Gue punya pacar dan sekarang dia juga menjadi mantan pacar gue lagi,
suatu ketika kakaknya pacar gue sakit dan sakitnyapun agak aneh, kata orang sih
dia terkena semacam santet.
Kaki
dia bengkak tanpa sebab dan suhu badannya tinggi banget (demam), mungkin kalau
kita meletakan telur di atas badannya langsung matang karena badannya yang
panas banget.
Kebetulan
dia mempunyai teman yang bisa di bilang ustad dan bisa mengobati penyakitnya,
lalu dia menelpon temannya tersebut untuk datang kerumahnya.
Setelah
temannya datang dan dia membawa teman-temannya yang lain sekitar 6 orang, ustad
tersebut langsung mendatangi kakaknya mantan pacar gue ke kamarnya, di dalam
kamar sudah berkumpul seluruh keluarga mantan pacar gue.
Disaat
ustad mengobatinya, mantan pacar gue dan seluruh keluarganya di suruh ikut
membantu dengan cara membaca ayat kursi. Suasana sangat mencekam saat itu
sampai bulu kuduk merinding sebadan.
Setelah
membaca ayat kursi, seketika suasan menjadi hening.
Di
saat suasan sedang sehing dan tegang, tiba-tiba terdengar suara yang yang tidak
asing. “DUT… DUUUUUUUTTTTT…..” suara itu sangat terdengar jelas sampai semua
orang yang ada di situ sempet kaget. Istri dari sang pasienpun langsung
melotot ke arah mantan pacar gue lalu berkata “Koe ngentut yo…?”
menggunakan bahasa jawa yang artinya “kamu kentut ya…?” dan pacar gue menjawab
“Iya mbak, maaf aku gak bisa nahan lagi” sambil nyering dan terlihat malu.
Gue
langsung aja menepuk jidat gue dan berkata dalam hati.
Ya
ampun… kenapa sih mesti di keluarin di saat genting kaya gini…?
Kenapa
enggak dia keluar ruangan dan membebaskan
kentutnya di luar?
Tapi
gue hanya bisa berkata dalam hati saja.
Untung
pak ustad yang ada di situ gak merasa terganggu dengan suara kentut tadi
Kalau
gue yang jadi ustadnya, gue bakal langsung mendekati mantan pacar gue itu dan
bakal membacakan ayat-ayat Al-Qur’an agar setan di dalam tubuh dia yang membuatnya
kebiasaan membuang gas beracun sembarangan keluar dari dalam tubuhnya agar
dia gak kentut sembarangan lagi.
Gue
sempet mau marah tapi gak jadi karena kentutnya sudah terlanjur keluar, mana mungkin gue
memasukan kentutnya kembali. Aneh kan…?
Emang
sih kentut itu bagus buat kesehatan tapi lihat tempat dan situasi dong… masa
iya ngobatain orang yang lagi kena santet pake kentut…?
Yah
mau gak mau deh gue punya pacar gitu…
Mungkin
ini suatu kelebihan yang dimiliki mantan pacar gue.
Sekian dulu postingan gue. nanti gue bakal share pengalaman gue yang lain.
disaat gue nulis postingan ini gue sempet berpikiran untuk memasukan mantan pacar gue ke musium, karena menurut gue dia termasuk makhluk langka.
Thanks udah mau baca postingan gue.
Kalau ada dia antara temen-temen yang punya pengalaman tentang kentut tulis aja di komentar atau kirim saja e-mail ke santosomustofa99@gmail.com nanti akan saya masukkan ke dalam postingan selanjutnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
Om,. Pantat tantenya coba dilas sapa tau brkurang kebocoran'y.
Klo ga pasang klep ja atw stop kontak biar
Ke control. Xixixi
heemmmmmmmmm...
emangnya pantat mantan gue lampu pake di kasih saklar segala
mendingan juga di sumpel pake kertas koran
Kaya barang pecah belang sumpel pake koran.. Haha
Ppiiss
menyumpel berarti membeli
hahah gokil wk
iya jeng gokil abiez...
Post a Comment